Pengertian Merdeka Belajar dan Konsepnya
Konsep Merdeka Belajar
Merdeka Belajar slogan Sekolah Cikal yang dipinjam sebagai program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim, sbb: Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.
Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem peringkat (ranking) yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Merdeka_Belajar)
Menurut Nadiem Makarim konsep "Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Sebab dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. (Kompas.com).
Tujuan Merdeka Belajar
Mas Nadiem Makarim menyampaikan program merdeka belajar bukan tanpa dasar. Program itu muncul setelah berdiskusi kepada banyak pihak. Tujuan utama program merdeka belajar adalah untuk membebaskan para siswa, guru dan sekolah dari berbagai hal yang membelenggu. Demi mewujudkan hal ini Mas Nadiem kemudian mengeluarkan empat pokok kebijakan yaitu mengganti ujian nasional UN dengan asesmen kompetensi minimum (AKM) dan survei karakter, pengalihan kewenangan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) kepada pihak sekolah, penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh guru dan merevisi kuota jalur prestasi pada penerimaan peserta didik baru dari luar biasa menjadi 30%.
Empat pokok kebijakan ini merupakan langkah taktis untuk menuju merdeka belajar. Pertama, UN diganti dengan AKM dan Survey Karakter dengan tujuan untuk membebaskan para siswa dari metode belajar menghafal, menuju metode belajar menganalisa dan bernalar.
Terdapat dua kompetensi dasar yang diukur AKM, yaitu literasi dan numerasi. Dalam literasi, para siswa akan diuji kemampuan memahami konsep bahan bacaan. Dalam numerasi, siswa akan diuji kemampuan mengaplikasikan konsep berhitung di dalam konteks yang abstrak dan nyata. Keduanya memerlukan daya analisa dan penalaran, bukan daya hafal. Siswa memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban-jawaban saat ujian AKM sesuai kecakapan masing-masing. Ini merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan tanah air. Ucapkan selamat tinggal pada stress menjelang ujian, budaya mencontek dan bimbel.
Sementara dalam Survey Karakter akan diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan seberapa jauh asas-asas Pancasila tertanam di dalam diri siswa. Asas-asas yang dipertanyakan bukan tentang sila-sila dalam Pancasila secara eksplisit, melainkan tentang nilai gotong royong, keadilan, toleransi, keadaban, kemanusiaan dan kebertuhanan.
Kedua, pengalihan kewenangan USBN dari pemerintah pusat kepada pihak sekolah. Selama ini, melalui USBN pihak sekolah tidak dapat membuat soal sendiri dan tidak dapat melakukan penilaian kepada para siswa secara independen dan mandiri. Istilah “Berstandar Nasional” dalam USBN akan bergeser menjadi “Berstandar Sekolah” di mana ujian dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi siswa dan kearifan lokal dari setiap daerah. Sekolah tidak lagi dipaksakan untuk mengikuti “satu standar” baku yang diseragamkan secara nasional.
Ketiga, penyederhanaan RPP meskipun terkesan sebagai hal yang sederhana, namun dalam praktiknya cukup membelenggu para pendidik. Waktu, tenaga dan pemikiran yang seharusnya diberikan kepada siswa, habis untuk Menyusun rencana pembelajaran yang berlembar-lembar. Melalui penyederhanaan RPP, guru cukup merangkum rencana pembelajaran dalam satu lembar kertas saja.
Keempat, revisi jalur PPDB untuk jalur prestasi dari 15% menjadi 30% membuka peluang lebih besar bagi orang tua untuk memasukan anak-anaknya yang berprestasi di sekolah-sekolah favorit yang diinginkan.
Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, Mendikbud ingin agar merdeka belajar benar-benar dapat terealisasi secara efektif dan secepat mungkin.
Unduh File Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
UNDUH KOSP SD >>> UNDUH KE SINI
UNDUH KOSP SMP >>> UNDUH KE SINI
UNDUH KOSP SMA/ SMK >>> UNDUH KE SINI
ATP Kurikulum Merdeka Jenjang SD/ MI >>>> UNDUH File
Informasi penting lainnya, silakan dibaca juga:
Cara Daftar PPPK 2022 Melalui SSCASN BKN, Siapkan Berkas dan Ikuti Tips Ini Agar Bisa lolos
Petunjuk Teknis untuk Tunjangan Sertifikasi Guru Naungan Kemdikbud dan Kemenag
Dokumen Yang harus Disiapkan Non ASN Sebelum 30 September, untuk Pendataan Tenaga Honorer
Resmi dari Kemdikbud, Ini Syarat untuk Daftar PPG Prajabatan Gelombang 2
Syarat dan Cara Daftar PPPK Guru Tahun 2022
Baca Juga : Download Buku Kurikulum Merdeka PAUD SD SMP dan SMA
Baca Juga : Struktur dan Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka SD
UNDUH Perangkat Pembelajaran dan Administrasi Guru 👇: