Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka

 

Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka


S
alam dan bahagia pembaca. Sahabat TREND GURU , pada kesempatan kali ini Admin ingin membagikan informasi tentang  Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka

𝐊𝐞𝐦𝐚𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐩𝐭𝐞𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐥𝐨𝐛𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐮𝐡𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐟𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧. 𝐅𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐫𝐢𝐩𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭.

𝟏. 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua yang bersifat informal, yang pertama dan utama yang dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodratif orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Secara sederhana keluarga di artikan sebagai kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal anak, dan karena itu di sebut primary community.

𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐟𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢, 𝐚) 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐧𝐚𝐤-𝐤𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐛) 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐦𝐢𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐞𝐦𝐨𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 𝐚𝐧𝐚𝐤. 𝐜) 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐚𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐨𝐫𝐚𝐥. 𝐝) 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐚𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥. 𝐞) 𝐌𝐞𝐥𝐞𝐭𝐚𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫-𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤-𝐚𝐧𝐚𝐤.

Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan ke arah pembentukan pribadi yang utuh, peranan orang tua sangat berpengaruh dalam lingungan keluarga sebagai penuntun, pengajar dan pemberi contoh bagi anak-anak mereka. Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang peting dan menentukan sikap watak dan budi pekerti.
Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal multifungsional, yaitu fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi. Menurut Oqburn, fungsi keluarga adalah kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan, rekreasi, status keluarga, dan agama. Sedangkan fungsi keluarga menurut Bierstatt adalah menggantikan keluarga, mengatur dan mengurusi impuls-impuls seksual, bersifat membantu menggerakkan nilai-nilai kebudayaan, dan menunjukkan status. Keluarga dan masyarakat tidak lepas dari pengaruh-pengaruh tersebut, sehingga perubahan apa yang terjadi di masyarakat berpengaruh pula di keluarga.

Peranan keluarga terutama dalam penanaman sikap dan nilai hidup, pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Sehubungan dengan itu penanaman nilai-nillai pancasila, nila-nilai keagamaan dimulai dari keluarga. Reymond. W. Murray mengemukakan fungsi keluarga sebagai kesatuan turunan dan juga kebahagiaan bermasyarakat berkewajiban untuk melaksanakan dasar pendidikan, rasa keagamaan, kemauan, rasa kesukaan kepada keindahan, kecakapan berekonomi, dan pengetahuan penjagaan diri pada anak. 
Peranan seorang ibu dalam keluarga dalam membimbing anaknya adalah sangat berpengaruh dalam kepribadian seorang anak. Bahkan sejak seorang ibu mengandung, telah terjadi hubungan antara anak dengan ibunya. Proses pertumbuhan anak dalam kandungan sedari dini, telah ditentukan oleh pelayanan dari ibu yang sedang mengandung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan (intelegensi) anak masih dapat dipengaruhi oleh bermutu atau tidaknya makanan ibu pada waktu mengandung, bahkan sampai usia tiga tahun. Dengan demikian jelaslah bahwa lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan yang pertama dalam membentuk pribadi anak didik, dalam lingkungan ini anak mulai dibina dan dilatih fisik, mental, sosial dan bahasa serta ketrampilanya. Semua pendidikan yang di terima oleh anak dari keluarganya merupakan pendidikan informal, tidak terbatas dan melalui tauladan dalam pergaulan keluarga. 

𝟐. 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu di kirimkan anak ke sekolah. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. 

𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡:
  1. 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧-𝐤𝐞𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐚𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤.
  2. 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡.
  3. 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐚𝐧𝐚𝐤-𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧-𝐤𝐞𝐜𝐚𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬, 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠, 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧.
  4. 𝐃𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚, 𝐤𝐞𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧, 𝐞𝐬𝐭𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚, 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐝𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚.
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan bukan mengambil peranan dan fungsi orang tua dalam mendidik anaknya dalam lingkungan keluarga tetapi sekolah bersama-sama dengan orang tua membantu mendidik anak-anaknya. Di rumah ia mendapatkan pendidikan sesuai dengan batas kemampuan lingkungan keluarga. Hal itu disebabkan karena kemampuan yang terbatas dan banyaknya tugas dan tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan. Apabila kita hubungkan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga, maka jelaslah bahwa pendidikan di sekolah itu bukanlah mengambil tanggung jawab orang tua, tetapi melengkapi dan menyempurnakan pendidikan anak-anak dengan pembangunan bangsa dan negara. Di dalam keluarga mereka dibina di sekolah mereka dikembangkan dan ditingkatkan agar lebih mampu melanjutkan kehidupan bangsa.

Dalam lingkungan pendidikan sekolah ini anak dipersiapkan unuk memecahkan berbagai masalah hidup, seperti mengurus kesehatanya, mencari pekerjaan, bergaul dengan orang lain yang bukan anggota keluarga, mengurus barang-barang yang menjadi miliknya mempertahankan diri dari ancaman berbagai ancaman, dan mengenal dirinya sendiri.

𝟑. 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭
Lingkungan masyarakat merupakan lingkunngan ketiga dalam proses pembentukan kerpribadian anak-anak sesuai dengan kepribadiannya. Pada lingkungan keluarga telah dikemukakan perananya dalam membentuk anak-anak, demikian juga lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat akan memberikan peranan yang sangat berarti dalam diri anak, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat. Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam keluarga, karena keterbatasan dana, dan kelengkapan lembaga tersebut.

Bentuk dan jenis lingkungan sangat menentukan dan memberi pengaruh terhadap pembentukan pribadi tiap individu dalam masyarakat, dengan mengingat ketiga fungsi tersebut. Bagi daerah yang masih terisolir, atau karena komunikasi belum lancar dan pendidikan melalui sekolah formal belum sampai secara merata pada daerah itu, pembentukan tiap individu melaui lingkungan pendidikan dimasyarakat lebih berperan secara aktif di bandingkan dengan daerah lain. Bagi daerah seperti itu lingkungan pendidikan yang menyediakan ilmu pengetahuan, ketrampilan, atau performans yang berfungsi dapat menggantikan pendidikan dasar adalah yang di utamakan.

Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, dan perkembangan ilmu pengetahuan akn mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Dengan pendidikan di lingkungan masyarakat ini mereka diajarkan konsep-konsep dan sikap tingkah laku dalam pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

𝟒. 𝐇𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐦𝐛𝐚𝐥 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚, 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭, 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡

Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya, di pengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan. Khusus untuk faktor lingkungan peranan tripusat pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama. Di kaitkan dengan ketiga proses kegiatan utama pendidikan (membimbing, mengajar, dan melatih).

Pengaruh timbal balik antara keluarga, sekolah, masyarakat terhadap perkembangan peserta didik antara lain:
  1. Akibat adanya interaksi antara sekolah dan masyarakat, maka mata pelajaran yang fungsional bagi kehidupan diperdalam.
  2. Lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama menanamkan etos kerja pada peserta didik.
  3. Ketiga lingkungan pendidikan menanamkan jiwa keagamaan pada peserta didik.
  4. Peningkatan semangat belajar pada peserta didik. Ketiga lingkungan pendidikan makin menyadari akan pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Terima kasih sudah berkunjung ke Web TREND GURUApabila artikel ini bermanfaat Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.