Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal dan Jawaban Essai Guru Penggerak Untuk Angkatan 1-7 Tahun 2022

 Soal dan Jawaban Essai Guru Penggerak Untuk Angkatan 1-7 Tahun 2022

Salam dan bahagia pembaca. Sahabat TREND GURU , pada kesempatan kali ini Admin ingin membagikan informasi tentang 

Kali Ini admin akan berbagi tentang contoh jawaban essai Tes Calon Guru Penggerak. Pada tahap 1 sudah bisa dimulai dalam pengisian CV dan Esai. Sebelum melihat contoh jawaban essai, admin ingin berbagi sedikit informasi untuk sahabat guru-guru hebat Tips dan trik yang akan mengikuti Tes Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 7. 

Baca Juga : Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

Tips dan trik pengalaman admin dalam mengikuti Seleksi Calon Guru Penggerak 

1. Motivasi


Motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Pada bagian soal ini terdapat beberapa point yang harus dijawab berkaitan dengan motivasi diantaranya: Apa motivasi, mewujudkan motivasi, kelebihan diri kita, dan perubahan serta inovasi kita yang sudah dilakukan yang sudah memberikan dampak

Untuk mengisi soal berkaitan dengan motivasi, Admin sarankan tulislah motivasi dengan baik dan penuh ketulusan berkaitan dengan keikutsertaan sahabat guru-guru hebat dalam Seleksi Calon Guru Penggerak.

Hindari orientasi motivasi ke arah uang, jabatan, dan karir.

2. Tantangan dalam Berinteraksi

Pada bagian soal ini berbicara tentang interaksi dan komunikasi. Interaksi mengarah pada kegiatan bekerjasama baik dengan rekan sejawat, pimpinan, orang tua, siswa, dan lain lain. Ada beberapa point yang harus dijawab pada bagian ini diantaranya: Kesulitan bekerja sama, situasi yang dihadapi, usaha yang dilakukan, hasil dari yang dilakukan.

Untuk mengisi soal berkaitan dengan Tantangan dalam berinteraksi, jelaskan segala bentuk kerjasama yang baik di lingkungan sekolah baik dengan rekan sejawat, pimpinan, orang tua, siswa dan lain-lain.

Hindari menjawab yang mengungkapkan kerjasama yang kurang baik dengan rekan sejawat, pimpinan, siswa, orang tua dan lain-lain yang terlibat dalam kerjasama tersebut.

Baca Juga : Download Jawaban Essai Guru Penggerak Untuk Angkatan 1-7 Tahun 2022 PDF

3. Masalah dan Tantangan dalam Pekerjaan


Setiap orang yang bekerja dalam lembaga apapun termasuk sekolah tentu akan banyak menghadapi masalah dan tantangan dalam pekerjaan. Pada bagian soal ini, ada beberapa point penting yang harus dijawab diantaranya: Pengalaman menghadapi berbagai permasalahan dalam tugas, waktu kejadian, upaya yang dilakukan, solusi pemecahan, dan hasilnya.

Untuk menjawab soal berkaitan dengan masalah dan tantangan dalam pekerjaan, jelaskan secara rinci pengalaman yang berkaitan dengan masalah dan tantangan dalam pekerjaan di tempat tugas.

Hindari menjawab dengan menjelekkan rekan sejawat, pimpinan, orang tua, siswa, dan lain-lain. Berikan solusi terbaik yang dilakukan ketika menghadapi masalah dan tantangan dalam tugas hingga mendapatkan keputusan pemecahan masalah terbaik.

Baca Juga : Download Contoh Program Tahunan (PROTA) dan Program Semester (PROSEM) Kurikulum Merdeka Terbaru

4. Pengembangan Diri (Belajar hal-hal baru)

Meskipun guru sudah mengajar, tentu harus tetap belajar yaitu mengembangkan diri melalui berbagai diklat dan pelatihan yang mendukung tugasnya. Perkembangan tidak dapat dihindari, melalui perkembangan kita dapat mengetahui hal-hal baru. Pada bagian soal itu ada beberapa point yang harus dijawab, diantaranya: Pengalaman saat diberi masukkan terkait kemampuan diri, perasaan mengenai masukkan dari orang lain, cara menyikapi masukkan yang diberikan, memanfaatkan masukkan dari orang lain untuk meningkatkan kemampuan diri, cara lain yang digunakan untuk pengembangan diri, dan penerapan dalam pekerjaan sehari-hari.

Untuk menjawab soal terkait pengembangan diri, bertindaklah sebagai penerima yang baik jika diberikan masukkan apalagi masukkan tersebut sesuai dengan kenyataan dan memang benar adanya sesuai dengan kemampuan kita. Kemukakan cara berbeda yang dimiliki untuk mengembangkan diri namun cara tersenut lebih efektif dari masukkan orang lain.

Hindari menjawab dengan menentang masukkan dari orang lain dan menganggap masukkan orang lain sebagai masalah.

Baca Juga : Cara Menyusun KOS Kurikulum Operasional Sekolah Kurikulum Merdeka 

5. Mengembangkan Orang Lain

Guru tentu memiliki berbagai pengalaman dalam mengembangkan orang lain baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat. Tugas mengembangkan orang lain biasanya ketika menjadi panitia dalam suatu kegiatan atau menajadi pengurus dalam komunitas atau organisasi. Nah, melalui peran panitia dan pengurus komunitas atau organisasi kita berperan mengembangkan orang lain dengan memberikan tugas dan membagi tugas sesuai dengan keahliannya. Selain itu, bisa juga kita mengembangkan rekan sejawat misalnya membimbing dalam membuat karya ilmiah untuk kenaikan pangkat, membimbing dalam membuat RPP dan lain-lain. Pada bagian soal ini, ada beberapa point yang perlu dijawab, diantaranya: Siapa yang dikembangkan, motivasi dalam melakukan pengembangan, fokus pengembangan, cara membangun kesepakatan, dukungan bagi orang yang dikembangkan, hambatan, dan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan motivasi orang yang dikembangkan.

Untuk menjawab soal terkait mengembangkan orang lain, ceritakan pengalaman yang mudah saja misalnya mengembangkan rekan guru di sekolah. Berikan solusi terbaik sehingga orang yang dikembangkan mendapatkan hasil dari pengembangan yang dilakukan oleh kita.

Hindari Menjawab dengan kegagalan dalam mengembangkan sehingga tidak diperoleh hasil yang baik dari pengembangan tersebut.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan Esai Calon Guru Penggerak adalah
  • Jawaban harus berbasis pengalaman sendiri bukan pengalaman orang lain
  • Jawaban harus dipertanggung jawabkan pada saat wawancara pada Seleksi Tahap 2
  • Hindari Plagiarisme alias copy paste jawaban orang lain, karena jika ditemukan plagiarisme oleh aplikasi yang dimiliki Tim Seleksi Guru Penggerak maka sudah dipastikan gugur di Tahap 1. Biasanya aplikasi turnitin yang digunakan untuk mendeteksi plagiarisme atau copy paste dari google.
  • Setiap Soal memiliki perbedaan jumlah Karakter huruf yang harus diketik pada kolom jawaban ada yang 5000 dan 7000 karakter huruf.
  • Usahakan ketika kita mengerjakan soal esai jangan langsung ke inti permasalahan, namun berikan dulu gambaran secara umum untuk mengejar jumlah karakter huruf yang terdiri dari ribuan huruf namun tetap pada akhirnya sampai pada inti permasalahan yang ditanyakan.
Semua kembali kepada sahabat guru-guru hebat yang akan melaksanakan Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 7. Semoga sukses dan diberikan kemudahan.

I. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Sekolah Menengah  Kejuruan sedang dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Lulusan yang notabenenya nanti akan berkiprah di dunia kerja dituntut  haruslah yang kreatif, inovatif, inisiatif, mandiri, mampu memimpin, dapat berkerjasama dalam tim, memiliki kemampuan literasi, mampu berkomunikasi secara efektif, dan mampu memecahkan masalah. Terutama dalam menghadapi tuntutan keterampilan abad 21 dan era revolusi industri 4.0.

Sebagai contoh di SMK pertanian, paradigma masyarakat terhadap lulusannya masih terbatas sebagai petani  (dalam arti kata sebagai buruh tani),  dan paling tinggi sebagai  Penyuluh. Paradigma seperti ini harus segera dipatahkan. Karenanya SMK Pertanian disiapkan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menguasai kompetensi untuk bekerja, memiliki keterampilan abad 21, berkualitas dan berdaya saing. Dengan keterampilan yang dimilikinya, lulusan SMK Pertanian mampu berinovasi dan berkreatifitas dalam menciptakan usaha pertanian yang kreatif.  Sehingga lulusan SMK Pertanian tidak saja sebagai pekerja tetapi juga mampu menciptakan dunia kerja di bidang pertanian.

Dengan demikian, untuk menghasilkan peserta didik dan lulusan seperti  tersebut di atas, terlebih dahulu guru bidang agribisnis harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan pengetahuan baru. Jika gurunya sudah adaptable, maka guru juga mampu  mengantar peserta didik dan lulusan yang kompeten sesuai bidangnya dan mampu beradaptasi  terhadap perubahan dan pengetahuan baru.

Namun kenyataan yang penulis hadapi adalah, selama 16 tahun menjadi guru, proses pembelajaran di kelas lebih banyak didominasi oleh guru (Teacher Centered), sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi membosankan dan kurang menarik. Dengan adanya bekal dari kegiatan Guru Penggerak ini penulis yakin proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan membangkitkan antusiasme peserta didik dalam belajar karena proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru. Jika kegiatan pembelajaran telah terpusat pada peserta didik maka keterampilan abad 21 (berfikir kritis, mampu memecahkan masalah, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan untuk bekerjasama) bisa tercapai.

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Sebagai seorang guru, saya selalu berupaya untuk bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu/berkelanjutan, seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru, mengikuti seminar, lokakarya, serta mengikuti Bimbingan dan Teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan saya. Hal ini saya lakukan sebagai salah satu cara untuk memenuhi standar kompetensi guru sesuai dengan tuntutan profesi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena sejatinya meningkatkan kompetensi guru menjadi bagian penting yang harus dilakukan secara terus menerus berkelanjutan. Upaya yang saya lakukan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi saya sendiri sebagai guru, namun juga yang paling utama adalah untuk bekal saya dalam mendidik agar menghasilkan perubahan yang nyata terhadap perilaku peserta didik seperti perubahan sikap (attitude) dan keterampilan (skill).

Selain upaya tersebut di atas, sebagai guru milenial saya cukup menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selalu terus berkembang pesat. Hal ini penting, karena hampir di semua bidang telah dan bahkan wajib menggunakan teknologi, dan tentunya juga di bidang pendidikan. Internet of Things (IOT) sudah menjadi suatu yang lumrah dan wajar dalam pendidikan. Karenanya saya sebagai guru harus melek dengan perkembangan tersebut, jika saya tidak ingin ketinggalan perekembangan zaman. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat diperlukan untuk menghadapi pendidikan keterampilan abad ke 21 dan pendidikan Era Revolusi Industri 4.0.

Kelebihan lain saya sebagai guru adalah saya cukup menguasai karakteristik peserta didik. Hal ini saya lakukan dengan cara menelusuri berbagai hal dari peserta didik, seperti dari aspek fisik, moral, spiritual, social, kultural, emosional, dan intelektual. Dengan demikian saya selalu berupaya menyesuaikan teknik pembelajaran yang saya terapkan dengan karakteristik peserta didik.

Karena saya cukup menguasai karakteritik peserta didik, maka secara tidak langsung saya juga cukup mampu menguasai kelas dalam pembelajaran yang saya ampu.

Terakhir, 2 faktor pendukung lainnya saya sebagai calon guru penggerak adalah karena adanya sarana dan prasarana cukup memadai, serta pada tahun 2019 saya adalah salah seorang yang terpilih sebagai Runner up Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2019 SMK di Provinsi Jambi.

3. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Pada awal tahun 2019 saya pernah menerapkan Pembelajaran Berbasis Android dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia di Playstore melalui pendekatan pembelajaran sistem STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Pembelajaran sistem STEM yaitu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan keilmuan, teknologi, rekayasa, dan matematika ke dalam proses pembelajaran menjadi satu kesatuan secara utuh dan saling terkait. Melalui STEM ini, peserta didik dituntun menjadi pemecah masalah, penemu, innovator, membangun kemandirian, berpikir logis, melek teknologi, dan mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerjanya (sanders, 2009).

Ide saya tersebut saya realisasikan dalam kegiatan pembelajaran kemudian saya tuangkan dalam bentuk karya tulis (Best Practice) yang saya beri judul ”Penerapan Pendekatan Pembelajaran STEM Dalam Praktik Pengukuran Lahan Berbasis Smartphone Pada Mata Pelajaran Produktif”.

Ide tersebut saya realisasikan dengan berbagai pertimbangan, seperti daya dukung yang tersedia, yaitu :

1.   SMK-SPP Negeri 3 Kerinci merupakan SMK bidang Agribisnis yang memiliki lahan yang cukup luas yaitu 22 hektar (lahan praktik dan lahan bangunan). Selama ini dalam kegiatan praktik melakukan pengukuran lahan selalu dilakukan secara konvensional dengan menggunakan meteran. Hasilnya memang lebih akurat, tetapi kurang efektif dan efisien karena bentuk lahan yang tidak beraturan dan terbatasnya waktu praktik pembelajaran.

2. Saya melihat hampir semua peserta didik memiliki dan mampu menggunakan telepon genggam berbasis android (Smartphone).

Keadaan ini saya manfaatkan untuk menuangkan ide kepada peserta didik sebagai salah satu upaya dalam menyongsong Era Revolusi Industri 4.0, yaitu menerapkan teknologi pengukuran lahan dengan menggunakan aplikasi di smartphone seperti Calculator Area, GPS Fields Area Measure, dll.

Dengan ide yang saya realisasikan tersebut ternyata mampu memberikan manfaat bagi saya sendiri/guru, bagi peserta didik, bagi sekolah, serta bagi masyarakat.

Manfaat bagi guru (saya) :

Pengalaman baru bagi guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran STEM;

Guru dapat menemukan keunikan dalam diri peserta didik;

Guru bisa berinteraksi yang lebih intens dengan peserta didik;

Guru lebih berperan sebagai fasilitator

 Manfaat bagi peserta didik :

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik;

Meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik melalui integrasi 4 disiplin ilmu (STEM);

Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang komplek;

Meingkatkan kreativitas peserta didik;

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan teknologi baru, memahami proses dan cara kerjanya.

Manfaat bagi sekolah :

Pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah;

Mendukung kegiatan praktik mata pelajaran produktif di sekolah.

Manfaat bagi masyarakat:

Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat akan mempermudah masyarakat dalam mengukur luas lahannya sendiri secara cepat dengan menggunakan aplikasi di  smartphone.

 II.  Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

1.       Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada akhir tahun 2020, saya disodorkan sebuah Surat Keputusan Kepala Sekolah, dimana saya ditunjuk sebagai Ketua Panitia dalam persiapan dan pelaksanaan Akreditasi Sekolah tahun 2021. Namun saya merasa ada yang janggal dalam Surat Keputusan tersebut. Menurut saya untuk kegiatan besar seperti persiapan dan pelaksanaan akreditasi sekolah, tidak cukup hanya dibentuk sebuah panitia kecil yang hanya ada Penanggung Jawab, Koordinator, Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan 2 orang anggota.

Daripada terus mengganjal di hati saya, saya berinisiatif mengusulkan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum (selanjutnya disingkat wakasek kurikulum) untuk mengadakan rapat kecil Panitia yang sudah dibentuk tersebut yang harus dihadiri oleh Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab kegiatan. Usul saya disambut baik oleh wakasek kurikulum.

Sampailah di hari “H” nya. Di hadapan semua peserta rapat saya menyampaikan bahwa dengan keadaan persiapan yang minimal untuk kegiatan dan target yang besar (grade “A”), tidak cukup hanya ada panitia kecil. Kemudian saya mengusulkan untuk dibentuk sebuah tim yang namanya “Tim Akreditasi Sekolah”, yang di dalamnya selain ada panitia inti, juga ada koordinator-koordinator beserta anggotanya di setiap Komponen Penilaian, dan masing-masing koordinator mengkoordinir anggotanya untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta sesuai IASP 2020. Dan semua komponen di sekolah (wakasek, Ka.prodi, guru, Tata Usaha, Komite, dan lain-lain) harus terlibat dalam tim.

Hasilnya, semua yang hadir dalam rapat menyetujui usul saya tersebut. Kemudian oleh Kepala Sekolah saya diminta untuk membuat Draft Surat Keputusan (SK) Tim Akreditasi seperti yang saya usulkan.

Besoknya SK tersebut selesai saya buat dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah. Lagi, saat menyodorkan draft SK kepada Kepala Sekolah, saya mengusulkan untuk diadakan sosialisasi tentang Akreditasi Sekolah dan IASP 2020 kepada semua yang terlibat dalam tim. Kepala Sekolah langsung menerima usulan saya, dan beliyau berinisiatif untuk mengundang Pengawas Sekolah sebagai Narasumber.

Sampailah pada kegiatan sosialisasi oleh pengawas sekolah, dan dihadiri oleh hampir semua yang terlibat dalam tim. Namun pada saat pemaparan oleh narasumber, tak satupun peserta rapat yang serius memperhatikan. Pada saat sesi tanya jawab juga tidak ada yang mengajukan pertanyaan. Saya jadi berfikir, apakah kawan-kawan dalam tim mengerti dan faham akan apa yang sudah dipaparkan oleh narasumber? Seketika muncul kekhawatiran dalam hati saya sebagai Ketua Panitia.

Akhirnya usai sudah kegiatan sosialisasi, dan narasumber meninggalkan ruangan. Pada saat itu saya diberi waktu oleh Kepala Sekolah untuk memaparkan tentang Uraian Tugas semua yang terlibat dalam tim. Kemudian saya memaparkan tugas masing-masingnya. Dan ternyata kekhawatiran saya benar adanya, hampir semua anggota tim tidak mengerti akan tugas yang dimaksud. Mereka beralasan, sama sekali tidak punya pengalaman dalam hal Akreditasi Sekolah. Alhasil, saya harus menjelaskan dengan rinci apa saja yang harus disiapkan oleh masing-masing anggota, kapan target penyelesaiannya, dan di mana sumbernya. Seketika semuanya baik-baik saja, semua anggota tim sepertinya mengerti apa yang saya sampaikan, dan sayapun merasa lega.


Terima kasih sudah berkunjung ke Web TREND GURUApabila artikel ini bermanfaat , silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.